Selasa, 05 Maret 2013

GLOBALISASI BUDAYA YANG PATUT DIPERBINCANGKAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Era globalisasi telah membawa berbagai perubahan yang menyentuh sampai pada dasar kehidupan manusia. Perubahan tersebut disebabkan oleh perjuangan Hak Asasi Manusia(HAM), pelestarian lingkungan hidup serta peningkatan kualitas hidup.
Namun peningkatan kualitas hidup yang bagaimana? Baikah? Atau buruk kah? Itu tergantung kepada pribadi masing-masing dan tentunya upaya peningkatan kualitas hidup dalam menutur globalisasi kita harus tetap mampu dalam mempertahankan budaya yang dimiliki bangsa yang telah susah payah diwariskan oleh para leluhur nenek moyang kita. Maka dari itu kita harus mengerti proses apa yang telah dilalui oleh globalisasi dalam kebudayaan yang mampu mengubah pola hidup anak bangsa yang telah lebih jauh meninggalkan ciri kebudayaan Indonesia. Dalam tulisan ini akan dirangkum beberapa dari banyak pengetahuan tentang budaya serta globalisasi yang menuturnya agar anak bangsa tau dan lebing mengembangkan percaya dirinya untuk dapat berkembang dan berperan dalam rangkulan dunia tanpa harus meninggalkan budaya yang amat berharga serta percaya diri bahwa kemajuan dunia bukan gaul atau tidaknya melainkan tekad berani mengangkat nama bangsa dengan karya budaya.

1.2  Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan globalisasi
2.      Apa yang dimaksud dengan globalisasi kebudayaan
3.      Bagaimana ciri dari globalisasi kebudayaan
4.      Bagaimana pengaruh dari globalisasi kebudyaan
5.      Apa saja tindakan yang mendorong timbulnya globalisasi kebudayaan dan bagaimana cara mengantisipasinya?
1.3  Tujuan
Tujuan diselesaikannya makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas yaitu untuk dapat membantu membuka kembali kesadaran anak bangsa/lebih khususnya lagi kita siswa/I madrasah aliyah al-inayah mengenai hal budaya yang kini tengah dikesampingkan karena adanya pengaruh dari globalisasi terutama masuknya berbagai budya, sebagai contoh masuknya budaya barat yang kian hari kian tidak terasa perkembangannya
1.4  Manfaat
Dengan sadarnya kita sebagai  penerus yang akan lebih membutuhkan peran Negara akan semakin mengerti dan lebih dapat menyikapi bagaimana menghadapi globalisasi kebudayaan selanjutnya


























BAB II
GLOBALISASI KEBUDAYAAN

2.1 Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan,misalnya ,hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara, terjadinya erosi nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme,hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong,kehilangan kepercayaan diri, dan gaya hidup kebarat-baratan.
2.2 Globalisasi Kebudayaan
Globalisasi sendiri sebenarnya memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal.
Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan.
Misalnya saja dapat kita lihat dari segi teknologi komunikasi. Sebelum adanya media, untuk saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya kontak fisik menjadi suatu keharusan apabila kita ingin berkomunikasi. Namun, tidak di zaman sekarang ini, dimana media sangat membantu untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya tanpa harus berkontak fisik.
 Dari segi hal kecil saja globalisasi kebudayaan sangat berpengaruh terhadap perilaku maupun kegiatan yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Namun ada baiknya kita tetap menjaga nilai-nilai kebudayaan yang sudah seharusnya tetap dipertahankan. Walaupun globalisasi kebudayaan terus berkembang dan akan semakin banyak perubahan yang akan dihadapi oleh seluruh lapisan masyarakat.
Globalisasi budaya dimana kebudayaan diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. 
Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. 

2.3 ciri dari globalisasi kebudayaan
            Adapun ciri-ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan antara lain:
Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan antara lain sebagai berikut.
a. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
b. Penyebaran prinsip multikebudayaan, dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
c. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
d. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
e. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain-lain.
f. Bertambah banyaknya event-event berskala global seperti Piala Dunia.

2.4 dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi budaya
2.4.1Dampak positif globalisasi kebudayaan .
Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan .
banyak yang tidak mengetahui jikalau salah satu dampak positif yang diberikan globalisasi kebudayaan yang dapat mempengaruhi dalam kehidupan masyarakat kita yaitu bisa mendapatkan banyak informasi dan ilmu pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung .secara langsungnya adalah jika kita pergi keluar kota yang ada diindonesi ataupun keluar negeri kita datang ke suatu tempat yang sedang mengadakan acara-acara festival dan dipertunjukan di depan umum kita bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan lebih tentang kota/Negara tersebut .
secara tidak langsungnya adalah kita dapat mengetahui tentang informasi dan ilmu pengetahuan lebih serta keaneka ragaman budaya yang ada diluar kota indonesia /diluar negeri yaitu dengan cara lewat media cetak,media elektronik dan jejaring social tanpa harus pergi jauh-jauh keluar kota atau bahkan keluar negeri yang dapat menghabiskan banyak uang .
Mempermudah proses pembuatan alat-alat musik tradisional
Selain dampak positif dari globalisasi kebudayaan adalah dapat memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan dan dampak positif lainnya adalah dapat mempermudah proses pembuatan alat-alat musik tradisional,kebanyakan masyarakat indonesia membuat alat musik tradisional secara manual dan hasilnya pun cukup banyak membuang-buang waktu dan tenaga adanya globalisasi kebudayaan sekarang masyarakat indonesia tidak perlu membuat alat-alat musik tradisional secara manual .karna dengan adanya globalisasi kebudayaan ini masyarakat indonesia dengan mudah membuat dengan bantuan mesin-mesin yang berteknologi canggih dan modern,dan hasilnya pun terbukti lebih menghemat tenaga dan alat-alat musik tradisionalnya pun bisa sekali pembuatan langsung mendapatkan hasi-hasil yang banyak dan kualitasnya pun terjamin.
Banyaknya imigrasi dari suatu negara kenegara lain
Banyaknya turis mancanegara yang sengaja berimigrasi dikarnakan tertarik/suka dengan kebudayaan-kebudayaan yang beraneka ragaman yang ada didunia ini,mungkin itulah salah satu faktor terjadinya imigrasi dari suatu negara ke nagara lain .bahkan banyak juga turis mancanegara yang suka dengan kebudayaan-kebudayaan negara tersebut samapai rela menjadi imigrasi gelap.mungkin itu salah satutejadinnya imigrasi gelap yang sering terjadi didunia ini .
Berkembangnya turisme dan pariwisata
Banyak negara-negara didunia ini yang mendongkrak keuntungan untuk negaranya dengan cara meningkkatkan tempat pariwisata.contohnya dinegara indonesia pariwisata yang terkenalnya adalah dibali,diindonesia lewat menteri kebudayaan dan pariwisata,banyak yang tidak mengetahui bahwa indonesia kaya akan alam dan pariwisata yang indah-indah dan jika dimanfaatkan dengan baik pasti bisa memajukan bangsa dan tidak kalah bersaing dengan negara-negara maju didunia .banyak turis mancanegara yang datang ke indonesia untuk menikmati pariwisata diindonesia dan bahkan banyak pula yang mencantumkan jadwal liburannya untuk bersenang-senang dengan keluargannya .
2.4.2. Dampak negatif globalisasi kebudayaan
Tercampurnya kebudayaan dalam negeri dengan kebudayaan luar
Turis mancanegara yang datang ke indonesia terkadang membawa dampak positif dan negatif tergantung dari kita sendiri bagaimana cara menanggapinya.banyak masyarakat indonesia yang suka mencampur-campurkan budaya luar dengan budaya dalam negeri .contoh dari pakaian,segi bahasa,bahkan prilaku yang dengan sengaja menggabungkannya untuk bisa diterima diindonesia.
Lebih senang dengan kebudayaan luar dibanding dengan budaya dalam negeri
Perlu kita sadari bahwa anak-anak remaja saat ini lebih senang dengan budaya luar dibanding budaya dalam negeri .
Contoh :segi pakaian,segi musik dan segi bahasa.
Segi pakaian
Anak-anak remaja saat ini lebih senang/dikatakan lebih gaul bila menggunakan pakaian-pakaian dari luar negeri Contohnya celana jeans dan baju-baju yang langsung diimport,apakah mau anak-anak remaja saat ini memakai blankon,pakaian adat daerah pasti mereka menjawabnya malu bahkan ada yang bilang gengsi .itulah jawaban-jawaban dari anak-anak remaja diindonesia saat ini.untuk itu mulailah dari sekarang jangan menunda-nunda kebaikan .
Segi musik
Mayoritas musik-musik diindonesia didominasi musik-musik yang berasal dari amerika,eropa .contohnya aliran musiknya adalah punk,rock dan pop .kita ambil contoh misalkan salah satunya punk anak-anak remaja saat ini tidak lengkap jika suka dengan aliran musik tersebut tanpa mengikuti stylenya .pasti anda sendiri bisa menilainya style punk itu gimana ,sangatlah tidak patut dicontoh bukan tapi entah kenapa anak-anak remaja saat ini sangat menyukainya dan bahkan yang sengaja menjadi punk jalanan yang hidup dijalanan dan tidak mempunyai pekerjaan tetap .
Segi bahasa
Kita pasti sudah tidak asing lagi mendengar bahasa-bahasa daerah ditelinga kita,itulah beraneka ragaman bahasa yang ada diindonesia dan tentu kita tau bahasa-bahasa daerah diindonesia sangatlah banyak dan asik bila kita mempelajarinya,tapi entah kenapa anak-anak remaja saat ini lebih suka bahasa dari luar contoh nya bahasa inggris memang kita perlu juga kalau bahasa inggris itu harus kita pelajari karna bahasa inggris itu adalah bahasa internasional tapi tidak seharusnya kita belajar bahasa inggris tetapi bahasa daerah diindonesia kita tidak pelajari bahkan kita lupakan begitu saja.
Memperburuk citra indonesia dimata dunia
Jika kebudayaan indonesia telah tercampur dengan kebudayaan asing dan bahkan masyarakat indonesia sudah tidak mau memperdulikan/melestarikan kebudayaannya sendiri bukan tidak mungkin nama baik indonesia dimata dunia akan tercoreng karna dianggap tidak bisa melestarikan/menjaga kebudayaannya.untuk itu mulailah dari sekarang kita jaga/lestarikan kebudayaan-kebudayaan indonesia salah satunya dengan cara mengadakan acara-acara tradisional/daerah yang dapat menjaga/melestarikan kebudayaan-kebudayaan
2.5  tindakan yang mendorong timbulnya globalisasi kebudayaan dan bagaimana cara mengantisipasinya
Peran kebijaksanaan pemerintah yang lebih mengarah kepada pertimbangan-pertimbangan ekonomi daripada cultural atau budaya dapat dikatakan merugikan suatu perkembangan kebudayaan. Jennifer Lindsay (1995) dalam bukunya yang berjudul ‘Cultural Policy And The Performing Arts In South-East Asia’, mengungkapkan kebijakan kultural di Asia Tenggara saat ini secara efektif mengubah dan merusak seni-seni pertunjukan tradisional, baik melalui campur tangan, penanganan yang berlebihan, kebijakan-kebijakan tanpa arah, dan tidak ada perhatian yang diberikan pemerintah kepada kebijakan kultural atau konteks kultural. Dalam pengamatan yang lebih sempit dapat kita melihat tingkah laku aparat pemerintah dalam menangani perkembangan kesenian rakyat, di mana banyaknya campur tangan dalam menentukan objek dan berusaha merubah agar sesuai dengan tuntutan pembangunan.
 Dalam kondisi seperti ini arti dari kesenian rakyat itu sendiri menjadi hambar dan tidak ada rasa seninya lagi. Melihat kecenderungan tersebut, aparat pemerintah telah menjadikan para seniman dipandang sebagai objek pembangunan dan diminta untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan simbol-simbol pembangunan. Hal ini tentu saja mengabaikan masalah pemeliharaan dan pengembangan kesenian secara murni, dalam arti benar-benar didukung oleh nilai seni yang mendalam dan bukan sekedar hanya dijadikan model saja dalam pembangunan.
memadai untuk perkembangan secara alami atau natural, karena itu, secara tidak langsung kesenian rakyat akhirnya menjadi sangat tergantung oleh model-model pembangunan yang cenderung lebih modern dan rasional. Aparat pemerintah di sini turut mengatur secara normatif, sehingga kesenian Betawi tersebut tidak lagi terlihat keasliannya dan cenderung dapat membosankan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dikehendaki terhadap keaslian dan perkembangan yang murni bagi kesenian rakyat tersebut, maka pemerintah perlu mengembalikan fungsi pemerintah sebagai pelindung dan pengayom kesenian-kesenian tradisional tanpa harus turut campur dalam proses estetikanya. Memang diakui bahwa kesenian rakyat saat ini membutuhkan dana dan bantuan pemerintah sehingga sulit untuk menghindari keterlibatan pemerintah dan bagi para seniman rakyat ini merupakan sesuatu yang sulit pula membuat keputusan sendiri untuk sesuai dengan keaslian (oroginalitas) yang diinginkan para seniman rakyat tersebut. Oleh karena itu pemerintah harus ‘melakoni’ dengan benar-benar peranannya sebagai pengayom yang melindungi keaslian dan perkembangan secara estetis kesenian rakyat tersebut tanpa harus merubah dan menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan politik. Globalisasi informasi dan budaya yang terjadi menjelang millenium baru seperti saat ini adalah sesuatu yang tak dapat dielakkan. Kita harus beradaptasi dengannya karena banyak manfaat yang bisa diperoleh. Harus diakui bahwa teknologi komunikasi sebagai salah produk dari modernisasi bermanfaat besar bagi terciptanya dialog dan demokratisasi budaya secara masal dan merata.
Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap budaya. Kontak budaya melalui media massa menyadarkan dan memberikan informasi tentang keberadaan nilai-nilai budaya lain yang berbeda dari yang dimiliki dan dikenal selama ini. Kontak budaya ini memberikan masukan yang penting bagi perubahan-perubahan dan pengembangan-pengembangan nilai-nilai dan persepsi dikalangan masyarakat yang terlibat dalam proses ini. Kesenian bangsa Indonesia yang memiliki kekuatan etnis dari berbagai macam daerah juga tidak dapat lepas dari pengaruh kontak budaya ini. Sehingga untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan-perubahan diperlukan pengembangan-pengembangan yang bersifat global namun tetap bercirikan kekuatan lokal atau etnis. Globalisasi budaya yang begitu pesat harus diantisipasi dengan memperkuat identitas kebudayaan nasional.
Berbagai kesenian tradisional yang sesungguhnya menjadi aset kekayaan kebudayaan nasional jangan sampai hanya menjadi alat atau slogan para pemegang kebijaksanaan, khususnya pemerintah, dalam rangka keperluan turisme, politik dsb. Selama ini pembinaan dan pengembangan kesenian tradisional yang dilakukan lembaga pemerintah masih sebatas pada unsur formalitas belaka, tanpa menyentuh esensi kehidupan kesenian yang bersangkutan. Akibatnya, kesenian tradisional tersebut bukannya berkembang dan lestari, namun justru semakin dijauhi masyarakat. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi oleh kesenian rakyat cukup berat. Karena pada era teknologi dan komunikasi yang sangat canggih dan modern ini masyarakat dihadapkan kepada banyaknya alternatif sebagai pilihan, baik dalam menentukan kualitas maupun selera. Hal ini sangat memungkinkan keberadaan dan eksistensi kesenian rakyat dapat dipandang dengan sebelah mata oleh masyarakat, jika dibandingkan dengan kesenian modern yang merupakan imbas dari budaya pop. Untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas ada beberapa alternatif untuk mengatasinya, yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi para seniman rakyat. Selain itu, mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja.


























BAB III
PENUTUP
   3.3 Kesimpulan
Globalisasi kebudayaan sangat berpengaruh terhadap perilaku maupun kegiatan yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Namun ada baiknya kita tetap menjaga nilai-nilai kebudayaan yang sudah seharusnya tetap dipertahankan. Walaupun globalisasi kebudayaan terus berkembang dan akan semakin banyak perubahan yang akan dihadapi oleh seluruh lapisan masyarakat.
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri.
Untuk mengatasi globalisasi budaya dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi para seniman rakyat. Selain itu, mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja.
Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. 
Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu
menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju. Akibatnya, negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita.
Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.
Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon Kemoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, menurut Simon Kimoni, dalam proses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing.

Dalam rangka ini, berbagai bangsa haruslah mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka. Terkait dengan seni dan budaya, Seorang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku dunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia. 
 Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari indentitas budaya nasionalnya. Penulis kenya ini meyakini bahwa budaya asing yang berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan melalui imperialisme, kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi.


3.2 Saran
Dengan semakin meningkatnya dan berkembang pengetahuan tentang teknologi tidak salahnya kita sebagai pihak yang menyadari akan adanya globalisasi budaya mengajak dan menyadarkan bagaimana agar globalisasi budaya penjadi sesuatu yang lebih positif dan sebagai alas an bangsa Indonesia untuk lebih maju dan lebih baik dari segi budaya. Indonesia bisa di kenal dan dipandang budaya karena budayanya yang begitu unik dan beragam, bukan sebagai peniru budaya barat dan korupsi saja yang termashur di negri internasional sana kita bisa memakai dan mengembangkan pemikiran yang semakin baik dan maju untuk kepentingan budaya. Dan ingat bahwa buday adalah kekayaan.













LAMPIRAN GAMBAR








 












DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN TEMPATKU

 sekalipun memaksa, rusa tak pernah bisa sekawan dengan harimau. Sebaik apapun rusa, ketika harimau lapar mereka akan tetap dimakannya. hidu...