BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Era globalisasi telah membawa
berbagai perubahan yang menyentuh sampai pada dasar kehidupan manusia.
Perubahan tersebut disebabkan oleh perjuangan Hak Asasi Manusia(HAM),
pelestarian lingkungan hidup serta peningkatan kualitas hidup.
Namun peningkatan kualitas hidup
yang bagaimana? Baikah? Atau buruk kah? Itu tergantung kepada pribadi
masing-masing dan tentunya upaya peningkatan kualitas hidup dalam menutur
globalisasi kita harus tetap mampu dalam mempertahankan budaya yang dimiliki
bangsa yang telah susah payah diwariskan oleh para leluhur nenek moyang kita.
Maka dari itu kita harus mengerti proses apa yang telah dilalui oleh
globalisasi dalam kebudayaan yang mampu mengubah pola hidup anak bangsa yang
telah lebih jauh meninggalkan ciri kebudayaan Indonesia. Dalam tulisan ini akan
dirangkum beberapa dari banyak pengetahuan tentang budaya serta globalisasi yang
menuturnya agar anak bangsa tau dan lebing mengembangkan percaya dirinya untuk
dapat berkembang dan berperan dalam rangkulan dunia tanpa harus meninggalkan
budaya yang amat berharga serta percaya diri bahwa kemajuan dunia bukan gaul
atau tidaknya melainkan tekad berani mengangkat nama bangsa dengan karya
budaya.
1.2 Rumusan
masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan globalisasi
2.
Apa yang dimaksud dengan globalisasi
kebudayaan
3.
Bagaimana ciri dari globalisasi
kebudayaan
4.
Bagaimana pengaruh dari globalisasi
kebudyaan
5.
Apa
saja tindakan yang mendorong timbulnya globalisasi kebudayaan dan bagaimana
cara mengantisipasinya?
1.3 Tujuan
Tujuan diselesaikannya makalah ini
selain untuk memenuhi salah satu tugas yaitu untuk dapat membantu membuka
kembali kesadaran anak bangsa/lebih khususnya lagi kita siswa/I madrasah aliyah
al-inayah mengenai hal budaya yang kini tengah dikesampingkan karena adanya
pengaruh dari globalisasi terutama masuknya berbagai budya, sebagai contoh
masuknya budaya barat yang kian hari kian tidak terasa perkembangannya
1.4 Manfaat
Dengan sadarnya kita sebagai penerus yang akan lebih membutuhkan peran
Negara akan semakin mengerti dan lebih dapat menyikapi bagaimana menghadapi
globalisasi kebudayaan selanjutnya
BAB II
GLOBALISASI KEBUDAYAAN
2.1 Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah
suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam
masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus
dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut
pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai
proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah
perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya
penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Dalam
perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang
kebudayaan,misalnya ,hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu
negara, terjadinya erosi nilai-nilai budaya, menurunnya rasa
nasionalisme dan patriotisme,hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong
royong,kehilangan kepercayaan diri, dan gaya hidup kebarat-baratan.
2.2
Globalisasi Kebudayaan
Globalisasi sendiri sebenarnya memengaruhi hampir semua
aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan
dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat
ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal.
Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan
aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa
tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran
orang yang bersangkutan.
Misalnya saja dapat kita lihat dari segi teknologi
komunikasi. Sebelum adanya media, untuk saling berkomunikasi satu dengan yang
lainnya kontak fisik menjadi suatu keharusan apabila kita ingin berkomunikasi.
Namun, tidak di zaman sekarang ini, dimana media sangat membantu untuk
berinteraksi satu dengan yang lainnya tanpa harus berkontak fisik.
Dari segi hal kecil
saja globalisasi kebudayaan sangat berpengaruh terhadap perilaku maupun
kegiatan yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Namun ada baiknya kita
tetap menjaga nilai-nilai kebudayaan yang sudah seharusnya tetap dipertahankan.
Walaupun globalisasi kebudayaan terus berkembang dan akan semakin banyak
perubahan yang akan dihadapi oleh seluruh lapisan masyarakat.
Globalisasi budaya dimana kebudayaan
diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang
dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun
persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang
terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya
apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang
ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan.
Perkembangan globalisasi kebudayaan
secara intensif terjadi pada awal abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi
komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama
komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa
lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan
globalisasi kebudayaan.
2.3
ciri dari globalisasi kebudayaan
Adapun ciri-ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan antara lain:
Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan antara lain sebagai berikut.
Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan antara lain sebagai berikut.
a.
Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
b.
Penyebaran prinsip multikebudayaan, dan kemudahan akses suatu individu terhadap
kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
c.
Berkembangnya turisme dan pariwisata.
d.
Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
e.
Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain-lain.
f.
Bertambah banyaknya event-event berskala global seperti Piala Dunia.
2.4 dampak yang ditimbulkan oleh
globalisasi budaya
2.4.1Dampak
positif globalisasi kebudayaan .
Mudah memperoleh informasi dan
ilmu pengetahuan .
banyak yang tidak mengetahui jikalau salah satu dampak
positif yang diberikan globalisasi kebudayaan yang dapat mempengaruhi dalam
kehidupan masyarakat kita yaitu bisa mendapatkan banyak informasi dan ilmu
pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung .secara
langsungnya adalah jika kita pergi keluar kota yang ada diindonesi ataupun
keluar negeri kita datang ke suatu tempat yang sedang mengadakan
acara-acara festival dan dipertunjukan di depan umum kita bisa mendapatkan
informasi dan pengetahuan lebih tentang kota/Negara tersebut .
secara tidak langsungnya adalah kita dapat mengetahui
tentang informasi dan ilmu pengetahuan lebih serta keaneka ragaman budaya yang
ada diluar kota indonesia /diluar negeri yaitu dengan cara lewat media
cetak,media elektronik dan jejaring social tanpa harus pergi jauh-jauh keluar
kota atau bahkan keluar negeri yang dapat menghabiskan banyak uang .
Mempermudah proses
pembuatan alat-alat musik tradisional
Selain dampak positif dari globalisasi kebudayaan adalah
dapat memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan dan dampak positif lainnya
adalah dapat mempermudah proses pembuatan alat-alat musik
tradisional,kebanyakan masyarakat indonesia membuat alat musik tradisional
secara manual dan hasilnya pun cukup banyak membuang-buang waktu dan tenaga
adanya globalisasi kebudayaan sekarang masyarakat indonesia tidak perlu membuat
alat-alat musik tradisional secara manual .karna dengan adanya globalisasi
kebudayaan ini masyarakat indonesia dengan mudah membuat dengan bantuan
mesin-mesin yang berteknologi canggih dan modern,dan hasilnya pun terbukti
lebih menghemat tenaga dan alat-alat musik tradisionalnya pun bisa sekali
pembuatan langsung mendapatkan hasi-hasil yang banyak dan kualitasnya pun
terjamin.
Banyaknya
imigrasi dari suatu negara kenegara lain
Banyaknya turis mancanegara yang
sengaja berimigrasi dikarnakan tertarik/suka dengan kebudayaan-kebudayaan yang
beraneka ragaman yang ada didunia ini,mungkin itulah salah satu faktor
terjadinya imigrasi dari suatu negara ke nagara lain .bahkan banyak juga turis
mancanegara yang suka dengan kebudayaan-kebudayaan negara tersebut samapai rela
menjadi imigrasi gelap.mungkin itu salah satutejadinnya imigrasi gelap yang
sering terjadi didunia ini .
Berkembangnya
turisme dan pariwisata
Banyak
negara-negara didunia ini yang mendongkrak keuntungan untuk negaranya dengan
cara meningkkatkan tempat pariwisata.contohnya dinegara indonesia pariwisata
yang terkenalnya adalah dibali,diindonesia lewat menteri kebudayaan dan
pariwisata,banyak yang tidak mengetahui bahwa indonesia kaya akan alam dan
pariwisata yang indah-indah dan jika dimanfaatkan dengan baik pasti bisa
memajukan bangsa dan tidak kalah bersaing dengan negara-negara maju didunia
.banyak turis mancanegara yang datang ke indonesia untuk menikmati pariwisata
diindonesia dan bahkan banyak pula yang mencantumkan jadwal liburannya untuk
bersenang-senang dengan keluargannya .
2.4.2.
Dampak negatif globalisasi kebudayaan
Tercampurnya
kebudayaan dalam negeri dengan kebudayaan luar
Turis
mancanegara yang datang ke indonesia terkadang membawa dampak positif
dan negatif tergantung dari kita sendiri bagaimana cara
menanggapinya.banyak masyarakat indonesia yang suka mencampur-campurkan budaya
luar dengan budaya dalam negeri .contoh dari pakaian,segi bahasa,bahkan prilaku
yang dengan sengaja menggabungkannya untuk bisa diterima diindonesia.
Lebih
senang dengan kebudayaan luar dibanding dengan budaya dalam negeri
Perlu kita
sadari bahwa anak-anak remaja saat ini lebih senang dengan budaya
luar dibanding budaya dalam negeri .
Contoh
:segi pakaian,segi musik dan segi bahasa.
Segi
pakaian
Anak-anak
remaja saat ini lebih senang/dikatakan lebih gaul bila menggunakan
pakaian-pakaian dari luar negeri Contohnya celana jeans dan baju-baju yang
langsung diimport,apakah mau anak-anak remaja saat ini memakai blankon,pakaian
adat daerah pasti mereka menjawabnya malu bahkan ada yang bilang gengsi .itulah
jawaban-jawaban dari anak-anak remaja diindonesia saat ini.untuk itu mulailah
dari sekarang jangan menunda-nunda kebaikan .
Segi
musik
Mayoritas
musik-musik diindonesia didominasi musik-musik yang berasal dari amerika,eropa
.contohnya aliran musiknya adalah punk,rock dan pop .kita ambil contoh misalkan
salah satunya punk anak-anak remaja saat ini tidak lengkap jika suka dengan
aliran musik tersebut tanpa mengikuti stylenya .pasti anda sendiri bisa menilainya
style punk itu gimana ,sangatlah tidak patut dicontoh bukan tapi entah kenapa
anak-anak remaja saat ini sangat menyukainya dan bahkan yang sengaja menjadi
punk jalanan yang hidup dijalanan dan tidak mempunyai pekerjaan tetap .
Segi
bahasa
Kita pasti
sudah tidak asing lagi mendengar bahasa-bahasa daerah ditelinga kita,itulah
beraneka ragaman bahasa yang ada diindonesia dan tentu kita tau bahasa-bahasa
daerah diindonesia sangatlah banyak dan asik bila kita mempelajarinya,tapi
entah kenapa anak-anak remaja saat ini lebih suka bahasa dari luar contoh nya
bahasa inggris memang kita perlu juga kalau bahasa inggris itu harus kita
pelajari karna bahasa inggris itu adalah bahasa internasional tapi tidak
seharusnya kita belajar bahasa inggris tetapi bahasa daerah diindonesia kita
tidak pelajari bahkan kita lupakan begitu saja.
Memperburuk
citra indonesia dimata dunia
Jika
kebudayaan indonesia telah tercampur dengan kebudayaan asing dan bahkan
masyarakat indonesia sudah tidak mau memperdulikan/melestarikan kebudayaannya
sendiri bukan tidak mungkin nama baik indonesia dimata dunia akan tercoreng
karna dianggap tidak bisa melestarikan/menjaga kebudayaannya.untuk itu mulailah
dari sekarang kita jaga/lestarikan kebudayaan-kebudayaan indonesia salah
satunya dengan cara mengadakan acara-acara tradisional/daerah yang dapat
menjaga/melestarikan kebudayaan-kebudayaan
2.5
tindakan yang mendorong timbulnya
globalisasi kebudayaan dan bagaimana cara mengantisipasinya
Peran kebijaksanaan pemerintah yang lebih mengarah kepada
pertimbangan-pertimbangan ekonomi daripada cultural atau budaya dapat dikatakan
merugikan suatu perkembangan kebudayaan. Jennifer Lindsay (1995) dalam bukunya
yang berjudul ‘Cultural Policy And The Performing Arts In South-East Asia’,
mengungkapkan kebijakan kultural di Asia Tenggara saat ini secara efektif
mengubah dan merusak seni-seni pertunjukan tradisional, baik melalui campur
tangan, penanganan yang berlebihan, kebijakan-kebijakan tanpa arah, dan tidak
ada perhatian yang diberikan pemerintah kepada kebijakan kultural atau konteks
kultural. Dalam pengamatan yang lebih sempit dapat kita melihat tingkah laku
aparat pemerintah dalam menangani perkembangan kesenian rakyat, di mana
banyaknya campur tangan dalam menentukan objek dan berusaha merubah agar sesuai
dengan tuntutan pembangunan.
Dalam kondisi seperti
ini arti dari kesenian rakyat itu sendiri menjadi hambar dan tidak ada rasa
seninya lagi. Melihat kecenderungan tersebut, aparat pemerintah telah
menjadikan para seniman dipandang sebagai objek pembangunan dan diminta untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutan simbol-simbol pembangunan. Hal ini tentu saja
mengabaikan masalah pemeliharaan dan pengembangan kesenian secara murni, dalam
arti benar-benar didukung oleh nilai seni yang mendalam dan bukan sekedar hanya
dijadikan model saja dalam pembangunan.
memadai untuk perkembangan secara alami atau natural, karena
itu, secara tidak langsung kesenian rakyat akhirnya menjadi sangat tergantung
oleh model-model pembangunan yang cenderung lebih modern dan rasional. Aparat
pemerintah di sini turut mengatur secara normatif, sehingga kesenian Betawi
tersebut tidak lagi terlihat keasliannya dan cenderung dapat membosankan. Untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak dikehendaki terhadap keaslian dan
perkembangan yang murni bagi kesenian rakyat tersebut, maka pemerintah perlu
mengembalikan fungsi pemerintah sebagai pelindung dan pengayom
kesenian-kesenian tradisional tanpa harus turut campur dalam proses
estetikanya. Memang diakui bahwa kesenian rakyat saat ini membutuhkan dana dan
bantuan pemerintah sehingga sulit untuk menghindari keterlibatan pemerintah dan
bagi para seniman rakyat ini merupakan sesuatu yang sulit pula membuat
keputusan sendiri untuk sesuai dengan keaslian (oroginalitas) yang diinginkan
para seniman rakyat tersebut. Oleh karena itu pemerintah harus ‘melakoni’
dengan benar-benar peranannya sebagai pengayom yang melindungi keaslian dan
perkembangan secara estetis kesenian rakyat tersebut tanpa harus merubah dan
menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan politik. Globalisasi informasi dan
budaya yang terjadi menjelang millenium baru seperti saat ini adalah sesuatu
yang tak dapat dielakkan. Kita harus beradaptasi dengannya karena banyak
manfaat yang bisa diperoleh. Harus diakui bahwa teknologi komunikasi sebagai salah
produk dari modernisasi bermanfaat besar bagi terciptanya dialog dan
demokratisasi budaya secara masal dan merata.
Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap budaya.
Kontak budaya melalui media massa menyadarkan dan memberikan informasi tentang
keberadaan nilai-nilai budaya lain yang berbeda dari yang dimiliki dan dikenal
selama ini. Kontak budaya ini memberikan masukan yang penting bagi
perubahan-perubahan dan pengembangan-pengembangan nilai-nilai dan persepsi
dikalangan masyarakat yang terlibat dalam proses ini. Kesenian bangsa Indonesia
yang memiliki kekuatan etnis dari berbagai macam daerah juga tidak dapat lepas
dari pengaruh kontak budaya ini. Sehingga untuk melakukan
penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan-perubahan diperlukan
pengembangan-pengembangan yang bersifat global namun tetap bercirikan kekuatan
lokal atau etnis. Globalisasi budaya yang begitu pesat harus diantisipasi
dengan memperkuat identitas kebudayaan nasional.
Berbagai kesenian tradisional yang sesungguhnya menjadi aset
kekayaan kebudayaan nasional jangan sampai hanya menjadi alat atau slogan para
pemegang kebijaksanaan, khususnya pemerintah, dalam rangka keperluan turisme,
politik dsb. Selama ini pembinaan dan pengembangan kesenian tradisional yang
dilakukan lembaga pemerintah masih sebatas pada unsur formalitas belaka, tanpa
menyentuh esensi kehidupan kesenian yang bersangkutan. Akibatnya, kesenian
tradisional tersebut bukannya berkembang dan lestari, namun justru semakin dijauhi
masyarakat. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi oleh kesenian rakyat cukup
berat. Karena pada era teknologi dan komunikasi yang sangat canggih dan modern
ini masyarakat dihadapkan kepada banyaknya alternatif sebagai pilihan, baik
dalam menentukan kualitas maupun selera. Hal ini sangat memungkinkan keberadaan
dan eksistensi kesenian rakyat dapat dipandang dengan sebelah mata oleh
masyarakat, jika dibandingkan dengan kesenian modern yang merupakan imbas dari
budaya pop. Untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas ada beberapa alternatif
untuk mengatasinya, yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi para
seniman rakyat. Selain itu, mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai
pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi
kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau
dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja.
BAB III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Globalisasi kebudayaan sangat berpengaruh terhadap perilaku
maupun kegiatan yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Namun ada baiknya
kita tetap menjaga nilai-nilai kebudayaan yang sudah seharusnya tetap
dipertahankan. Walaupun globalisasi kebudayaan terus berkembang dan akan
semakin banyak perubahan yang akan dihadapi oleh seluruh lapisan masyarakat.
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh
terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan
telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap
memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi,
Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk
melestarikan budaya negeri sendiri.
Untuk mengatasi globalisasi budaya dengan meningkatkan
Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi para seniman rakyat. Selain itu, mengembalikan
peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya
justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada
dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja.
Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad
ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus
bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek
kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait
dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang
dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat
terhadap berbagai hal.
Atau kebudayaan juga dapat
didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan
hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam
kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi
berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat
dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi
penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat
dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai
salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang
merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan
merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam,
termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa
Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Globalisasi dalam kebudayaan dapat
berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan
kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru
menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau
penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan
dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti
Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu
menggerakkan komunikasi
internasional justru negara-negara maju. Akibatnya, negara-negara berkembang,
seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam
berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian
kita.
Wacana globalisasi sebagai sebuah
proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi
internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.
Kebudayaan setiap bangsa cenderung
mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan
manusia secara menyeluruh. Simon Kemoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa
globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan
nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha
menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat
melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, menurut Simon Kimoni,
dalam proses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan
memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing.
Dalam rangka ini, berbagai bangsa haruslah mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka. Terkait dengan seni dan budaya, Seorang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku dunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia.
Mereka berusaha untuk
menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut
kebingungan dalam upaya mencari indentitas budaya nasionalnya. Penulis kenya
ini meyakini bahwa budaya asing yang berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu
dipaksakan melalui imperialisme, kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas
dengan nama globalisasi.
3.2 Saran
Dengan semakin meningkatnya dan
berkembang pengetahuan tentang teknologi tidak salahnya kita sebagai pihak yang
menyadari akan adanya globalisasi budaya mengajak dan menyadarkan bagaimana
agar globalisasi budaya penjadi sesuatu yang lebih positif dan sebagai alas an
bangsa Indonesia untuk lebih maju dan lebih baik dari segi budaya. Indonesia
bisa di kenal dan dipandang budaya karena budayanya yang begitu unik dan
beragam, bukan sebagai peniru budaya barat dan korupsi saja yang termashur di
negri internasional sana kita bisa memakai dan mengembangkan pemikiran yang
semakin baik dan maju untuk kepentingan budaya. Dan ingat bahwa buday adalah
kekayaan.
LAMPIRAN GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar