Aku pergi ke bagian terdalam, sesuatu yang aneh, tapi benar
adanya. Seperti bumbu, yang tampak dapat membuat rasa yang berbeda pada sayuran,
pada daging, bahkan air.
Namun bagian ini lebih menampakan ekspresi. Ajaib, bumbu
yang gaib. Jika hambar, maka bagian ternyaman di bumi menjadi sepi. Betul. Bagian
ternyaman adalah rumah. Ketika bumbu ini kekurangan maka semua menjadi hening,
tak bergairah. ketika bumbunya pas, seisi rumah akan berbunga. Namun jika
berlebih semua akan berapi. Namun bumbu ini tak bisa dicicipi, bumbunya hanya
menunggu dimengerti agar pas rasanya. Bahkan kadang hanya mengandalkan kata “ikhlas”
dan mungkin “sabar” kata lain adalah “syukur”. Ketika semua itu ada, rasanya
bukan hanya pas, mungkin istimewa. Tak bikin kecanduan seperti kopi dan teh,
atau rendang di rumah makan padang. Karena mencapainya beribu ujian takan usai
untuk menumpahkan setiap BUMBU